Rabu, 11 April 2012

afektif


Untuk lebih jelas lagi peneliti uraikan dari afektif. Ahmadi, (2007:152) menyatakan. afektif adalah “menunjukkan dimensi emosional dari sikap, yaitu emosi yang berhubungan dengan objek, yang dirasakan menyenangkan atau tidak”.
Krathwol dan Bloom (2006:27) membagi ranah afektif terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut:
1.               Penerimaan. Yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. Misalnya, kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.
2.               Partisipasi. Yang mencakup kerelaan, kesedian memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan dalam suatu kegiatan.
3.               Penilaian dan penentuan sikap. Yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya, menerima pendapat orang lain.
4.               organisasi. Yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara bertanggung jawab.
5.               pembentukan pola hidup. Yang mencakup kemampuian menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan tindakan yang berdisiplin.
Masalah pelanggaran sekolah menurut Sarwono dalam website (http://Sarwono.wordpress.com/2008/16/07/pelanggaran-siswa-disekolah/) adalah sebagai berikut :
a.       Ribut dalam kelas selama pembelajaran berlangsung sehingga mengganggu proses belajar-mengajar
b.      Siswa pria berambut gondrong, memakai kalung, gelang dan bertindik
c.       Membuat coretan dinding maupun dimeja
d.      Sering terlambat masuk sekolah, sering alpa/merokok
e.       Berkelahi di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
f.        Membawa dan menggunakan obat-obat terlarang/minuman yang memabukkan, membawa senjata api/tajam, gambar/bacaan porno
g.       Membawa rokok dan merokok di lingkungan sekolah/di luar sekolah ketika masih menggunakan seragam sekolah
h.       Menikahi/hamil di luar nikah.

Mengatasi Siswa Yang Sering Melakukan Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Berulang-ulang
Cara mengatasi siswa yang sering melakukan pelanggaran berulang-ulang menurut Jono dalam website (http://Jono.ilmu.blogspot.com.) adalah sebagai berikut:
a.       Ketegasan sikap dari guru maupun orang tua
b.      Ketegasan sikap dilakukan dengan orang tua/guru tidak lagi memberikan toleransi kepada anak atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya secara berulang-ulang
c.       Ketegasan sikap ini dikenakan saat mulai benar-benar menolak dan membantah dengan alasan yang dibuat-buat
d.      Ketegasan sikap yang diperlukan adalah dengan memberikan sanksi yang telah disepakati dan siap menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.

 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar